EduFin Luncurkan FinAI, Bantu Kampus Atasi Laporan Lambat dan Analisis Data Real Time
21 Nov 2025
09 Sep 2025
BAN-PT kini menilai ketat laporan keuangan dalam akreditasi, sehingga kampus tak bisa lagi menunggu audit baru panik. Persiapan sejak awal melalui anggaran terencana, sistem keuangan terintegrasi, dan transparansi wajib dilakukan. Dengan Edufin, perguruan tinggi dapat menyusun laporan keuangan yang akurat, transparan, dan selalu siap menghadapi audit.
SEVIMA.COM – Seorang rektor duduk gelisah di ruangannya. Tim audit Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sudah di depan mata. Namun, laporan keuangan perguruan tinggi yang harusnya sudah siap, masih berantakan.
Berbagai data masih belum sinkron, transaksi belum tercatat dengan benar, dan beberapa pengeluaran belum bisa dipertanggungjawabkan. Ia teringat, sejak dulu pengelolaan keuangan selalu menjadi bagian yang paling diabaikan, baru saat momen krusial seperti akreditasi, semua pihak kelabakan.
Kisah di atas mungkin terdengar familiar bagi banyak perguruan tinggi di Indonesia. Laporan keuangan sering kali dianggap sebagai urusan administratif semata, dan baru diprioritaskan ketika masa akreditasi tiba.
Padahal, laporan ini bukan hanya sekadar dokumen, melainkan cerminan tata kelola perguruan tinggi yang profesional dan transparan. Jika laporan tidak sesuai standar, bukan hanya akreditasi yang terancam, tetapi juga kredibilitas institusi.
Baca juga: Transformasi Pendidikan Tinggi Menuju Akreditasi Unggul dengan Kurikulum OBE
Sesuai dengan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (IAPT) 4.0, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) secara spesifik menilai pengelolaan keuangan perguruan tinggi. Penilaian ini tercantum dalam dua indikator utama:
Untuk mencapai skor maksimal, perguruan tinggi harus mampu membuktikan bahwa pengelolaan keuangan—mulai dari penerimaan hingga alokasi—dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan dan mendukung standar minimal pembiayaan pendidikan.

Gambar: Screenshot indikator aturan IAPT 4.0
Pada indikator ini, hasil audit menjadi penentu. Untuk memenuhi standar akreditasi nasional, perguruan tinggi wajib memenuhi kriteria berikut:

Persiapan yang terburu-buru dan tidak sesuai standar akan berisiko memunculkan temuan audit yang tidak sesuai harapan. Hasilnya, proses akreditasi akan terhambat, bahkan bisa berdampak pada hasil penilaian yang tidak optimal.
Jangan menunggu hingga detik-detik terakhir untuk memastikan laporan keuangan Anda sesuai standar. Berikut adalah tiga langkah strategis yang bisa Anda terapkan sejak dini.
Perencanaan anggaran yang matang adalah kunci. Banyak perguruan tinggi menghadapi tantangan keterbatasan anggaran, yang berujung pada alokasi dana yang kurang proporsional untuk pengadaan fasilitas, pengembangan kurikulum, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dalam perspektif akuntansi, penyusunan anggaran harus selaras dengan regulasi dan standar akreditasi yang berlaku. Dengan begitu, alokasi dana menjadi efisien dan pertanggungjawaban keuangan saat audit berlangsung akan jauh lebih mudah. Rencana anggaran yang matang tidak hanya meminimalkan risiko ketidaksesuaian, tetapi juga meningkatkan kredibilitas institusi di mata auditor dan pemangku kepentingan.
Perubahan regulasi pendidikan tinggi yang dinamis menuntut perguruan tinggi untuk dapat menyesuaikan alokasi dana dengan cepat. Tanpa sistem pengelolaan keuangan yang memadai, hal ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan anggaran, pemborosan, dan kesalahan pencatatan.
Penerapan sistem keuangan terintegrasi memungkinkan perguruan tinggi memantau distribusi dana secara real-time. Sistem ini memastikan alokasi anggaran sesuai regulasi, meningkatkan transparansi laporan, dan membantu pimpinan kampus mengambil keputusan strategis berdasarkan data yang akurat.
Menggunakan satu platform untuk seluruh pengajuan anggaran dan transaksi keuangan akan memperkuat akuntabilitas. Sistem terpusat ini mempermudah proses verifikasi, validasi dokumen, dan evaluasi seluruh alokasi dana secara efektif. Langkah ini sangat sejalan dengan prinsip akuntansi yang menekankan pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban yang lengkap serta transparan.
Dengan menerapkan strategi ini, perguruan tinggi tidak hanya siap menghadapi audit, tetapi juga mampu menyusun laporan keuangan yang efisien, transparan, dan sesuai standar akreditasi. Langkah ini juga mendukung pengambilan keputusan berbasis data untuk pengembangan institusi yang berkelanjutan.
Laporan keuangan yang disusun sesuai regulasi akuntansi adalah indikator utama tata kelola yang profesional. Kesesuaian ini tidak hanya mencerminkan integritas pengelolaan dana, tetapi juga meningkatkan peluang perguruan tinggi untuk meraih akreditasi terbaik.
Edufin hadir menawarkan solusi pengelolaan keuangan terintegrasi yang dapat membantu perguruan tinggi menyusun laporan keuangan lebih cepat, lebih akurat, dan selalu siap diaudit. Dengan sistem ini, perguruan tinggi tidak hanya patuh terhadap regulasi, tetapi juga memiliki bukti yang jelas dan terperinci untuk menghadapi evaluasi akuntabilitas.
Apakah Anda siap mengubah sistem keuangan kampus agar lebih mudah dan efisien saat menghadapi audit? Segera hubungi tim SEVIMA melalui Kontak Kami untuk konsultasi lebih lanjut.
Diposting Oleh:
Liza SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami