Mengenal Siklus PPEPP dalam SPMI di Perguruan Tinggi
19 Jun 2025
7 Hari Lagi - Sebelum Event Kiat Sukses Guru dan Dosen Memanfaatkan Artificial Intelligence dan Learning Management System untuk Susun Bahan Pembelajaran di Tahun Ajaran Baru Dimulai.
15 May 2025
SEVIMA.COM – Hasil survei SEVIMA terhadap lebih dari 300+ pimpinan dan civitas perguruan tinggi di Indonesia menunjukkan fakta yang tidak bisa diabaikan terkait implementasi hybrid learning (perpaduan antara pembelajaran daring dan tatap muka) di perguruan tinggi.
Sebanyak 92,9 persen kampus mengungkapkan telah menerapkan pembelajaran hybrid. Data ini mencerminkan terjadinya perubahan signifikan dalam lanskap pendidikan tinggi nasional.
Hybrid learning kini menjadi pendekatan utama banyak perguruan tinggi dalam menjawab tantangan fleksibilitas, keterjangkauan, dan efisiensi pembelajaran. Namun, di tengah lonjakan adopsi ini, muncul pertanyaan besar “apakah implementasi hybrid learning saat ini sudah cukup efektif dan terarah?”
Hybrid learning hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan fleksibilitas, efisiensi, dan akses pendidikan yang lebih luas. Dalam praktiknya, hybrid learning memungkinkan mahasiswa mengikuti kuliah dari mana saja, mengakses materi secara digital, sekaligus tetap memiliki interaksi langsung dengan dosen di kelas fisik atau virtual.
Bagi banyak perguruan tinggi, model ini menjadi solusi atas keterbatasan ruang kelas, jarak geografis, hingga dinamika kebutuhan mahasiswa masa kini yang semakin menuntut pembelajaran yang personal dan adaptif. Di sisi lain, perguruan tinggi juga diuntungkan dengan efisiensi pengelolaan perkuliahan, karena banyak proses dapat dilakukan secara otomatis melalui platform digital.
Di lapangan, implementasi hybrid learning bukan tanpa tantangan. Beberapa kendala yang sering muncul meliputi keterbatasan akses internet di daerah tertentu, kesiapan dosen dalam menggunakan platform digital, dan kebutuhan pelatihan yang konsisten agar semua pihak memahami cara kerja sistem. Selain itu, mahasiswa juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pola pembelajaran yang lebih mandiri dan terstruktur. Tanpa dukungan yang tepat, transisi ke hybrid learning bisa menjadi beban, bukan solusi.
Keberhasilan model ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur digital, keterampilan dosen, serta sistem pembelajaran yang mendukung.
Hybrid learning tidak cukup hanya dengan menggabungkan kelas fisik dan sesi video konferensi. Diperlukan sebuah sistem pembelajaran yang terintegrasi dan mampu mendukung proses belajar mengajar secara menyeluruh. Dalam hal ini, platform Learning Management System (LMS) atau sistem manajemen pembelajaran menjadi fondasi utama. LMS memungkinkan pengelolaan pembelajaran digital yang tidak hanya fleksibel, tetapi juga terdokumentasi dengan baik dan mudah dipantau.
Namun, kehadiran sistem saja tidak cukup. Efektivitas penggunaannya oleh sivitas akademika juga menjadi kunci utama. LMS yang dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi solusi atas kebutuhan fleksibilitas dan efisiensi pembelajaran. Dalam survei yang sama, tercatat 67,1% dosen melaporkan peningkatan produktivitas setelah institusi mereka menerapkan LMS secara terstruktur.
Dengan LMS, proses pembelajaran berjalan lebih tertib, mulai dari penyampaian materi, pengumpulan tugas, penilaian, hingga pelaporan hasil belajar mahasiswa. Administrasi manual yang biasanya menyita waktu dan tenaga, kini tergantikan oleh sistem digital yang lebih efisien.
Beberapa platform LMS lain yang banyak digunakan di Indonesia, seperti Moodle, Google Classroom, atau platform lokal lain, juga memiliki keunggulan masing-masing dalam mendukung hybrid learning. Namun, banyak kampus masih menghadapi tantangan dalam integrasi sistem, skalabilitas, dan kebutuhan pendampingan teknis yang berkelanjutan. Di tengah berbagai pilihan ini, SEVIMA Edlink hadir dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan kontekstual terhadap kebutuhan perguruan tinggi di Indonesia.
Salah satu solusi LMS yang telah banyak digunakan di Indonesia adalah SEVIMA Edlink, bagian dari ekosistem platform akademik SEVIMA. Dirancang untuk menjawab kebutuhan hybrid learning secara komprehensif, Edlink mendukung pembelajaran digital yang terstruktur dan mudah diakses oleh dosen maupun mahasiswa.
Data SEVIMA menunjukkan bahwa kampus yang menggunakan SEVIMA Platform mengalami penghematan biaya administrasi hingga 30 %. Penghematan ini terjadi berkat eliminasi proses manual yang selama ini memakan waktu dan sumber daya, seperti pengolahan nilai, pencatatan kehadiran, hingga distribusi materi.
Lebih dari itu, SEVIMA Edlink memungkinkan kampus untuk memantau progres mahasiswa secara real-time, mengelola interaksi akademik, serta memperkuat dokumentasi pembelajaran. Semua dalam satu platform terintegrasi, berbasis cloud, dan mudah diakses dari berbagai perangkat.
Pendidikan tinggi Indonesia menghadapi tantangan besar: dari efisiensi anggaran, ketimpangan akses, hingga tuntutan digitalisasi. Hybrid learning berbasis LMS cloud terbukti mampu menjawab banyak dari tantangan tersebut. Dengan sistem yang tepat, perguruan tinggi bisa memperluas jangkauan pendidikan tanpa mengorbankan kualitas, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan sumber daya internal.
Namun adopsi teknologi semata tidak cukup. Keberhasilan transformasi digital bergantung pada sistem yang mampu menjawab kebutuhan kampus secara menyeluruh. LMS bukan sekadar alat bantu, melainkan sistem utama dalam tata kelola pembelajaran era baru.
Dengan semakin banyaknya perguruan tinggi yang berpindah ke model hybrid learning, penggunaan LMS berbasis cloud bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar. Fleksibilitas, efisiensi, dan peningkatan kualitas pembelajaran hanya dapat tercapai bila sistem pendukungnya bekerja optimal.
Hasil survei ini memberikan wawasan berharga tentang pentingnya penggunaan hybrid learning di perguruan tinggi. Dan SEVIMA Edlink telah terbukti membantu banyak kampus mencapai efisiensi dan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Saatnya mengevaluasi apakah sistem pembelajaran di kampus Anda sudah selaras dengan kebutuhan masa kini.
Jika belum, SEVIMA siap menjadi mitra transformasi digital Anda. Hubungi kami untuk solusi pembelajaran yang lebih modern, terintegrasi, dan berkelanjutan bersama SEVIMA melalui Kontak Kami.
Untuk melihat hasil survei secara lengkap terkait digitalisasi, Bapak/Ibu dapat mengunjungi tautan berikut: Tren Digitalisasi Kampus di 2025: Hasil Survei 300+ Institusi Pendidikan.
Sumber gambar: CANVA
Diposting Oleh:
Liza SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami
Social Chat is free, download and try it now here!