10 Hari Lagi - Sebelum Event OFFLINE (GRATIS): Gala Apresiasi SEVIMA – Membangun Strategi Kepemimpinan Digital Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Dunia Kampus • 31 Oct 2024

Hadapi Tantangan Tracer Study untuk Dukung Penilaian Akreditasi Unggul

Shitny SEVIMA

SEVIMA.COM – Momen kelulusan selalu dipenuhi dengan kebahagiaan dan kebanggaan. Di tengah suasana haru, para wisudawan menerima bukti kelulusan mereka. Kini, mereka siap memulai petualangan baru untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh. 

Namun, di balik kebahagian tersebut, ada tanggung jawab besar yang diemban perguruan tinggi, yakni mengevaluasi karier dan kondisi para alumni setelah lulus. Ini dilakukan untuk mengukur efektivitas pendidikan yang telah diberikan melalui pelaksanaan tracer study

Mengapa ini penting? Alasannya karena keberhasilan alumni menjadi indikator penting dalam penilaian akreditasi program studi. Lantas, seberapa pentingkah nilai tracer study dalam penilaian akreditasi? Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca juga : Tracer Study Memiliki Poin Tertinggi di Instrumen Akreditasi, Yakin Masih Abai?

Nilai Tracer Study untuk Mendukung Penilaian Akreditasi 

Tracer study memiliki peran penting dalam memenuhi Kriteria 9 yang membahas “Luaran dan Capaian Tridharma Perguruan Tinggi.” Kriteria ini dikenal memiliki bobot penilaian tertinggi dibandingkan kriteria lainnya, yaitu antara 30-50 persen.

Artinya, hasil tracer study untuk kriteria 9 ini menjadi salah satu syarat penting untuk meraih peringkat akreditasi Unggul dan Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) serta Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

Begitu pula, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2020, khususnya Pasal 37, perguruan tinggi yang telah memperoleh izin penyelenggaraan program studi wajib mendata penyerapan lulusan di dunia kerja.

Tantangan dalam Pelaksanaan Tracer Study

Meskipun pelaksanaan tracer study memiliki tujuan yang penting, namun dalam pelaksanaannya, tim admin juga mengalami beberapa kendala. seperti: 

  • Sistem Masih Manual

Banyak perguruan tinggi masih mengandalkan metode manual dalam pengumpulan dan pengolahan data tracer study, seperti menggunakan formulir fisik atau spreadsheet. Cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan meningkatkan risiko kesalahan entri data, yang dapat berdampak pada akurasi hasil tracer study. 

  • Kurangnya Respon dari Alumni

Mendapatkan feedback dari alumni sering kali sulit karena banyak dari mereka sulit dihubungi atau enggan merespons. Hal ini diperparah oleh faktor seperti kesibukan alumni, akses terbatas ke kuesioner, atau ketidakjelasan dalam pertanyaan yang diberikan.

  • Data tidak terintegrasi

Tanpa sistem integrasi yang baik, tim administrasi harus mengumpulkan dan menyatukan data secara manual dari berbagai sumber, yang memperlambat proses dan meningkatkan risiko kesalahan data.

Lantas, bagaimana caranya agar sukses pelaksanaan tracer study?

  • Beralih ke Sistem Digital

Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah beralih dari metode manual ke sistem digital untuk pelaksanaan tracer study. Dengan menggunakan sistem, tim admin dapat meningkatkan pengumpulan dan pelaporan data. Sehingga, prosesnya tidak akan memakan waktu seperti biasanya saat melakukan input data satu persatu. 

  •  Pastikan Sistem User-friendly

Hanya dengan berubah seperti pada poin pertama, tidak cukup membuat tracer study berhasil. Lebih dari itu, diperlukan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan user-friendly karena alumni sebagai target utama harus memahami baik dari segi tampilan dan pertanyaannya.

Dengan begitu, alumni akan lebih tertarik untuk mengisi tracer study. Dan pada akhirnya, jumlah pengisi tracer study pun dapat meningkat.

  • SIstem Unggah Data yang Terintegrasi

Perguruan tinggi juga perlu memastikan bahwa pelaporan tracer study terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI).  Dengan adanya sinkronisasi tersebut, tim admin tidak perlu lagi khawatir tentang kesalahan dalam pelaporan. Semua data dapat tersimpan dan dilaporkan dengan tepat waktu. Sehingga, dapat membuat proses akreditasi menjadi lebih lancar.

Permudah Pelaksanaan Tracer Study dengan Gunakan Sistem SEVIMA Karirlink

Tracer study yang efektif sangat penting untuk mendapatkan umpan balik dari alumni dan meningkatkan akreditasi program studi. Di sinilah SEVIMA Karirlink hadir sebagai solusi. Dirancang dengan tampilan yang user-friendly, sistem ini memungkinkan alumni untuk mengisi kuesioner dengan mudah.

Dengan fitur reminder, alumni tidak akan melewatkan kesempatan untuk memberikan informasi terkait status mereka setelah lulus. Alhasil, dengan meningkatnya jumlah responden kuesioner tracer study, maka perguruan tinggi dapat mencapai jumlah responden yang diperlukan untuk pelaporan.

Tidak sampai disitu saja, dengan SEVIMA Karirlink, proses pelaporan tracer study bisa dilakukan lebih efektif, admin tidak perlu repot melakukan sinkronisasi secara manual karena semua proses telah terintegrasi dalam satu sistem yang efektif. Platform ini secara otomatis menyinkronkan unggahan data dengan PDDIKTI, artinya memastikan bahwa data yang didapatkan sesuai dengan master kode yang terdapat di PDDIKTI.

Baca juga: Tak Ada Feedback dari Alumni saat Tracer Study? Ini Dia Solusinya

Bagaimana tertarik menggunakan sistem SEVIMA Karirlink?  Semua kebutuhan tracer study Anda bisa terpenuhi satu platform. Yuk, segera hubungi kami untuk diskusi lebih lanjut, dan optimalkan pelaksanaan tracer study Anda bersama SEVIMA.

Tags:

-

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×