Pendaftaran Kopdar SEVIMA di Jakarta Telah Ditutup – Jangan Khawatir, Masih Banyak Peluang Emas Lainnya!
09 May 2025
Hari ini - Event Diskusi Bersama Penyusunan Proposal Bantuan-Hibah Program Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS) Dimulai.
02 May 2025
SEVIMA.COM – Dalam semangat memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2025, kabar bahagia datang dari keluarga besar SEVIMA. Salah satu advisor kami, Prof. Imas Maesaroh, M.Lib., Ph.D., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-101 di bidang Ilmu Manajemen Informasi dan Komunikasi Dakwah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Pengukuhan ini berlangsung pada Rabu, 30 April 2025, bertempat di Gedung KH. Syaifuddin Zuhri Sport Centre and Multipurpose, Kampus UINSA A. Yani Surabaya.
Sebuah pencapaian yang tak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi cerminan nyata bagaimana kontribusi terhadap pendidikan, inovasi, dan transformasi digital dapat membuahkan pengakuan akademik tertinggi.
Kami, segenap tim SEVIMA, mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada Prof. Imas atas pencapaian luar biasa ini. Namun, di balik gelar “Guru Besar” tersebut, tersimpan cerita panjang tentang dedikasi, integritas, dan pengabdian—baik di lingkungan akademik maupun dalam mendampingi ribuan perguruan tinggi di Indonesia untuk menjalani transformasi digital.
Baca juga: Prof Imas Maesaroh Dikukuhkan Sebagai Guru Besar ke-101 UIN Sunan Ampel
Perjalanan Prof. Imas di dunia pendidikan tinggi tidak dimulai dari panggung besar, melainkan dari pengembangan perpustakaan terotomasi dan digitalisasi perpustakaan di perpustakaan perguruan tinggi, pondok pesantren sampai ke madrasah di bawah Kementerian Agama RI sampai kepada pengembangan perguruan tinggi berbasis teknologi informasi.
Di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), beliau memulai berbagai inisiatif strategis di bidang transformasi digital sejak lebih dari satu dekade lalu. Ia menjadi salah satu motor penggerak integrasi sistem informasi akademik, keuangan, layanan mahasiswa, hingga pelaporan institusi ke kementerian.
Dengan latar belakang keilmuan Information science, Prof. Imas memahami bahwa transformasi digital bukan hanya tentang membangun sistem teknologi, tetapi bagaimana melakukan akusisi, evaluasi, penyimpanan, pemrosesan, dan diseminasi informasi yang kesemuanya ini berbasis teknologi informasi. Pendekatan beliau menempatkan visi institusi sebagai pusat dari setiap pengembangan kampus yang berbasis teknologi informasi.
Di UINSA, inisiatif beliau berhasil mengimplementasikan sistem informasi yang tidak hanya canggih, tetapi juga digunakan secara efektif oleh seluruh stakeholder kampus. Pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi layanan, mempercepat pengambilan keputusan berbasis data, serta mendukung proses akreditasi dan pelaporan kampus.
Namun kiprah beliau tak berhenti di UINSA. Melalui kolaborasi dengan SEVIMA, Prof. Imas mulai terlibat dalam menyebarkan praktik baik ini ke ratusan perguruan tinggi lain. Beliau menjadi advisor strategis yang menjembatani pengalaman kampus dengan pengembangan sistem informasi nasional.
Dalam berbagai kesempatan, Prof. Imas membagikan best practice transformasi digital UINSA kepada kampus lain, baik melalui Webinar (seminar online), workshop, maupun pendampingan langsung. Beliau aktif dalam pengembangan roadmap teknologi kampus, penyusunan kebijakan digitalisasi, hingga penguatan kapasitas SDM kampus untuk siap menghadapi era digital.
“Transformasi digital itu bukan proyek jangka pendek. Namun investasi jangka panjang yang harus dilakukan secara bertahap, terstruktur, dan berorientasi pada perubahan budaya kerja,” ujar Prof. Imas saat wawancara bersama tim SEVIMA.
Baca juga: 300 Perwakilan Kampus Ikuti Diskusi Strategi Sukses dalam Automasi Akreditasi
Prof. Imas saat memberikan seminar digitalisasi kampus bersama 300 pimpinan perguruan tinggi
Sebagai bagian dari tim advisor SEVIMA, Prof. Imas telah berkontribusi dalam berbagai inisiatif strategis, mulai dari pengembangan SEVIMA Platform, hingga pelatihan dan konsultasi untuk pimpinan perguruan tinggi. Kehadiran beliau membawa perspektif kampus yang otentik dalam setiap pengembangan fitur dan modul yang kami lakukan.
Beberapa kontribusi signifikan beliau antara lain:
Melalui kolaborasi ini, Prof. Imas menjadi bagian penting dari upaya SEVIMA dalam mendorong digitalisasi kampus yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
“Saya selalu percaya bahwa pengalaman lapangan harus menjadi dasar dalam membentuk arah transformasi digital di kampus. Karena itulah saya terus berbagi praktik baik dari UINSA dan memperluasnya bersama SEVIMA,” tutur Prof. Imas.
Baca juga: Transformasi Akreditasi Kampus: Langkah Cerdas Memimpin Era Digitalisasi Pendidikan
Menjadi Guru Besar bukanlah proses instan. Prof. Imas telah menempuh perjalanan akademik panjang dengan berbagai syarat dan tahapan yang ketat. Sesuai regulasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), seorang dosen harus mengumpulkan angka kredit tertentu dari unsur pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penunjang lainnya.
Dalam perjalanannya, Prof. Imas menyelesaikan berbagai penelitian dan publikasi di jurnal bereputasi, aktif melakukan pengabdian masyarakat berbasis teknologi informasi, menerbitkan karya ilmiah yang relevan dengan bidang manajemen informasi dan komunikasi, serta terlibat dalam forum-forum nasional dan internasional sebagai narasumber dan penulis.
“Meneliti, menulis, dan mengabdi itu sudah menjadi bagian dari ritme hidup saya. Saya tidak pernah merasa terbebani karena semua itu adalah bagian dari kontribusi saya untuk masyarakat luas,” kata Prof. Imas saat berbagi kisah perjalanannya.
Proses ini memakan waktu bertahun-tahun dan membutuhkan konsistensi, integritas, serta semangat kolaboratif yang tinggi. Namun berkat dedikasi beliau, proses ini dapat dilalui dengan baik hingga akhirnya dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-101 di UINSA.
Perjalanan Prof. Imas memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita semua, terutama para pelaku pendidikan tinggi dan pengembang teknologi pendidikan.
“Digitalisasi bukan tentang aplikasi. Digitalisasi adalah proses membangun ekosistem yang berkelanjutan, melibatkan seluruh pemangku kepentingan kampus untuk bergerak bersama,” jelas Prof. Imas.
Sebagai penutup, Prof. Imas membagikan pesan yang menggambarkan visinya terhadap masa depan pendidikan tinggi digital di Indonesia:
“Transformasi digital di pendidikan tinggi bukan hanya soal sistem yang canggih, tapi tentang bagaimana sistem itu mampu membawa perubahan nyata dalam budaya kerja, pelayanan, dan kebermanfaatan. Saya percaya, saat kita mau berbagi praktik baik, perubahan besar itu bisa terjadi di mana saja.” Pungkasnya.
Selamat dan sukses selalu, Prof. Imas Maesaroh, M.Lib., Ph.D. Semoga perjalanan Ibu terus menjadi inspirasi dan penggerak perubahan untuk pendidikan tinggi di Indonesia. Terima kasih telah menjadi bagian dari keluarga besar SEVIMA.
foto: uinsa.ac.id
Diposting Oleh:
Fadhol SEVIMA
Tags:
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami
Social Chat is free, download and try it now here!