Hari ini - Event Premium Webinar: Navigasi Risiko Keuangan untuk Keberlanjutan Perguruan Tinggi Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Berita • 27 May 2024

Kupas Tuntas IKU, Dorong Peningkatan Jumlah Penerimaan Mahasiswa Baru

Erna SEVIMA

Kampus swasta di Indonesia kini tengah mengalami tantangan yang tak bisa dianggap remeh. Mereka perlu berjuang keras untuk menarik minat calon mahasiswa baru, membangun kepercayaan masyarakat, dan tetap relevan dalam persaingan dengan perguruan tinggi negeri maupun internasional.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kegagalan dalam bersaing atau membangun kepercayaan masyarakat dapat berujung gulung tikar. Data menunjukkan bahwa beberapa kampus bahkan mengalami penurunan pendaftar hingga 50 persen dari tahun ke tahun.

Di tengah dinamika ini, Workshop Nasional SEVIMA mengangkat tema yang relevan, yakni “Strategi Sukses Pemenuhan dan Pelaporan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Swasta (IKU-PTS)”. Acara ini dihelat di Universitas Ngurah Rai Bali pada 21 Mei 2024, mengumpulkan ratusan perguruan tinggi untuk bersama-sama belajar dari semangat perjuangan Pahlawan Ngurah Rai dan Rakyat Bali ketika menghadapi Belanda dan tentara sekutu dalam peristiwa Puputan Margarana.

Dirjen Vokasi periode 2020-2022, Wikan Sakarinto, Ph.D menyoroti pentingnya delapan IKU yang harus dicapai oleh perguruan tinggi untuk mencapai hasil yang optimal. Pencapaian IKU bukan sekadar tentang administrasi belaka. Lebih dari itu, IKU mencerminkan substansi pendidikan yang seharusnya diterapkan oleh perguruan tinggi.

“Sebenarnya kalau IKU tercapai seharusnya output dan outcome akan baik, otomatis input (penerimaan mahasiswa baru) akan baik juga,” kata Wikan saat pembukaan Workshop Nasional SEVIMA, Selasa (21/5/2024).

Konsep pembelajaran dengan Teaching Factory (TEFA)

Salah satu contoh yang diberikan oleh Wikan adalah fokusnya pada konsep Teaching Factory (TEFA). TEFA bukan hanya memberikan pengetahuan teoritis kepada mahasiswa, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam dunia industri selama masa kuliah.

Bahkan dengan TEFA, mahasiswa di perguruan tinggi miliknya tidak hanya mendapatkan pendidikan secara gratis, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 15 juta per bulan. Dalam konteks ini, hasil akhir dari proses pendidikan menjadi lebih tanggible; industri merasa puas dengan kualitas lulusan yang dihasilkan, dan hal ini secara otomatis menarik minat calon mahasiswa baru untuk bergabung.

Delapan IKU yang dimaksud oleh Wikan mencakup berbagai aspek, mulai dari kualitas pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, hingga keterserapan lulusan di dunia kerja. Ketika perguruan tinggi mampu mencapai semua IKU ini, maka tidak hanya output yang dihasilkan menjadi lebih baik, tetapi juga outcome-nya akan memberikan dampak yang signifikan. Penerimaan mahasiswa baru bukan lagi menjadi masalah, karena reputasi perguruan tinggi sebagai lembaga yang mampu menciptakan lulusan berkualitas telah tersohor.

Tantangan Penerapan IKU

Namun demikian, perjalanan mencapai semua IKU ini tidaklah mudah. Dibutuhkan komitmen dan upaya bersama dari seluruh elemen dalam lingkungan perguruan tinggi, mulai dari pimpinan, dosen, staf administrasi, hingga mahasiswa itu sendiri. Perguruan tinggi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, dan menjalin kemitraan yang kuat dengan dunia industri.

Dengan memperhatikan dan berupaya mencapai delapan IKU yang ditetapkan, perguruan tinggi akan mampu menjawab tantangan zaman dengan lebih baik. Mereka akan menjadi pilar yang kokoh dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi berbagai kompleksitas dalam dunia kerja. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam membangun masa depan bangsa. Oleh karena itu, investasi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi harus terus dilakukan demi mencapai cita-cita besar bersama.

Rektor Universitas Ngurah Rai Bali Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum mengatakan bahwa kampusnya sudah menerapkan IKU, namun memang perlu waktu untuk bisa mencapai semuanya. Pencapaian yang sudah dirasakan yakni salah satu program studi di UNR sudah mendapatkan akreditasi unggul.

“Kami berterima kasih kepada SEVIMA telah ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Workshop Nasional. Karena bisa sama-sama belajar untuk bisa mencapai IKU,” katanya.

SEVIMA Platform Solusi bagi Perguruan Tinggi

Kepala Pemberitaan SEVIMA Ilham Dary Atala, M.Hub.Int mengatakan IKU menjadi fokus utama dalam diskusi ini. IKU membawa makna yang sangat penting, mulai dari keberhasilan lulusan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak, hingga kemampuan kampus dalam menjalin kerjasama dengan mitra internasional.

Oleh karena itu melalui forum ini dijelaskan bagaimana SEVIMA sebagai platform pendidikan dapat mendukung pencapaian dan pelaporan IKU bagi kampus melalui sistem yang dikembangkan.

“Misalnya saat ini SEVIMA memiliki platform Maukuliah, yang kami desain sebagai Marketplace untuk mempromosikan kampus kepada jutaan calon mahasiswa. Platform promosi kampus, seperti Traveloka atau tiket.com nya kampus,” ucapnya.

Tags:

iku inikator kinerja utama Sevima sevima platform

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×