Sekolah Harus Tahu! Ini Perbedaan PPDB dan SPMB 2025
21 Mar 2025
15 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar: Best Practice Pelaporan PDDIKTI dan Indikator Kinerja Utama (IKU): Praktek Langsung Neofeeder untuk Penutupan Periode Ganjil 2024-1 Dimulai.
21 Feb 2025
SEVIMA.COM – Sebagai langkah dalam meningkatkan kualitas penjaminan mutu eksternal, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah meluncurkan Instrumen Akreditasi Ulang Perguruan Tinggi untuk Perolehan Status Terakreditasi dengan Mekanisme Asesmen oleh Asesor, yang disebut dengan IAPT 4.0 melalui Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 27 Tahun 2024. Pada aturan tersebut juga menjelaskan bahwa IAPT 4.0 akan menggantikan IAPT 3.0 yang diluncurkan pada tahun 2018 lalu.
Melalui IAPT 4.0, BAN-PT menekankan pembaharuan pada berbagai aspek penilaian dalam memperoleh status akreditasi. Lalu seperti apa peraturan terbaru ini mempengaruhi proses akreditasi ulang perguruan tinggi dan apa perbedaannya dengan instrumen akreditasi yang sebelumnya ?
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi yang dirilis oleh BAN-PT tahun 2024 atau yang disebut IAPT 4.0 berisi kriteria, indikator, prosedur asesmen, mekanisme, sistem dan acuan penilaian akreditasi untuk berbagai bentuk perguruan tinggi yang didasarkan pada penilaian terhadap Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT). Instrumen akreditasi ulang dengan mekanisme asesmen oleh asesor ini digunakan bagi perguruan tinggi yang memiliki status Terakreditasi Sementara, diduga mengalami penurunan mutu, atau kasus tertentu sesuai peraturan perundang-undangan.
Dalam proses penilaian, IAPT 4.0 memiliki beberapa aspek yang sama dengan IAPT 3.0 sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi mutu perguruan tinggi yakni menggunakan:
Namun, terdapat beberapa perubahan pada komponen penilaian IAPT 4.0. Berikut tabel perbedaan IAPT 4.0 dan IAPT 3.0.
Komponen | IAPT 4.0 | IAPT 3.0 |
Kriteria penilaian | 4 kriteria | 9 kriteria |
Status dan peringkat akreditasi | 2 status:
Tanpa ada peringkat |
2 status:
3 peringkat:
|
Diferensiasi misi | Mengakomodasi diferensiasi misi berdasarkan: jenis dan bentuk PT serta fokus misi Pendidikan, Penelitian atau Pengabdian kepada Masyarakat | Secara eksplisit tidak mengakomodasi |
Jumlah indikator penilaian | 39 butir | 63-64 butir |
Skor rubik penilaian | 0 atau 1 (memenuhi atau tidak) | 0-4 |
Dikutip dari Lampiran 1 Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 27 2024, penjelasan lebih detail terkait perbedaan IAPT 4.0 dan IAPT 3.0 adalah sebagai berikut:
IAPT 3.0 menekankan evaluasi diri bagi perguruan tinggi dengan pemenuhan terhadap 9 indikator dengan butir yang sangat rinci. Hal ini sedikit berbeda dengan IAPT 4.0 yang menekankan penilaian akreditasi pada 4 aspek saja yang meliputi budaya mutu, relevansi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, akuntabilitas, serta diferensiasi misi.
Dalam kriteria penilaian ini, BAN-PT menegaskan 4 aspek atau kriteria yang dimaksud mencakup hal-hal berikut:
Baca juga: Aturan Automasi Akreditasi tentang Batas Penurunan Mahasiswa Baru, Perguruan Tinggi Perlu Waspada
IAPT 3.0 memiliki dua status akreditasi, yaitu Terakreditasi dan Tidak Terakreditasi. Untuk perguruan tinggi yang Terakreditasi berhak menyandang salah satu dari peringkat akreditasi Baik, Baik Sekali, dan Unggul. Status ini didasarkan pada hasil penilaian sesuai kondisi di perguruan tinggi.
Berbeda dengan IAPT 3.0 yang memiliki peringkat akreditasi, hasil asesmen IAPT 4.0 hanya menghasilkan dua status saja yakni Terakreditasi atau Tidak Terakreditasi dengan tidak disertai dengan peringkat akreditasi. Instrumen ini menekankan pentingnya pemenuhan di semua indikator penilaiannya yang apabila tidak terpenuhi pada salah satu indikator maka ditetapkan sebagai Tidak Terakreditasi. Dengan kata lain bahwa semua indikator penilaian menjadi syarat perlu terakreditasi.
Diferensiasi misi pada IAPT 3.0 tidak dijelaskan secara eksplisit, sedangkan IAPT 4.0 menekankan hal ini sebagai syarat wajib dengan penilaian bagaimana perguruan tinggi menetapkan misi yang jelas dan realistis dilengkapi dengan dokumen rencana strategi (dalam melaksanakan program tridharma) dan pengembangan institsusi yang komperehensi, relevan, dan terintegrasi. Melalui diferensiasi misi, BAN-PT ingin memastikan bahwa setiap langkah pengembangan yang dilakukan oleh perguruan tinggi terarah dengan pencapaian potensi yang maksimal.
IAPT 4.0 memiliki 39 indikator penilaian yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek kualitas institusi yang terangkum dalam empat kriteria (budaya mutu, relevansi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, akuntabilitas, dan diferensiasi misi). Sementara itu, jika dibandingkan dengan IAPT 3.0 menggunakan 63-64 indikator menekankan penilaian lebih rinci terhadap di perguruan tinggi yang terangkum dalam sembilan kriteria.
Skor penilaian pada IAPT 4.0 hanya memiliki dua nilai saja, yaitu 0 dan 1. Penilaian dengan skor 0 yang berarti bahwa indikator tidak terpenuhi dan skor 1 yang berarti bahwa indikator terpenuhi. Perguruan tinggi dinyatakan terakreditasi jika seluruh kriteria terpenuhi, jika terdapat satu saja indikator tidak memenuhi syarat atau bernilai 0 maka dinyatakan TIDAK TERAKREDITASI.
Dalam penilaian IAPT 4.0, BAN-PT mengembangkan mekanisme penilaian dengan prosedur sebagai berikut:
IAPT 4.0 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No.12 Tahun 2023 terkait Mekanisme Penetapan dan Pemberlakuan Instrumen Akreditasi dan diberlakukan oleh BAN-PT paling lama sejak 6 bulan peraturan ditetapkan. Selama masa transisi ke aturan terbaru, BAN-PT melaksanakan sosialisasi terkait implementasinya.
Dengan diterbitkannya aturan ini, perguruan tinggi perlu melakukan persiapan dalam memahami IAPT 4.0. Pemenuhan setiap instrumen dapat dilakukan dengan mempersiapkan kebutuhan data, informasi dan bukti pendukung. Untuk mensukseskan raihan akreditasi, SEVIMA tengah merancang sistem untuk mengakomodir kebutuhan penyusunan dokumen akreditasi dan simulasi penilaian akreditasi.
Baca juga: 300 Perwakilan Kampus Ikuti Diskusi Strategi Sukses dalam Automasi Akreditasi
Untuk membantu perguruan tinggi, SEVIMA telah mengembangkan modul Akreditasi dengan fitur unggul yang dapat digunakan untuk menyiapkan dokumen akreditasi beserta fitur penilaian atau asesmen akreditasi perguruan tinggi terkait isian laporan kinerja dan evaluasi diri sesuai Indikator yang dinilai berdasar pada matriks penilaian BAN-PT.
Selain untuk uji coba melakukan penilaian atau asesmen akreditasi perguruan tinggi, fitur “Simulasi Penilaian Akreditasi” juga dapat membantu kampus untuk:
Untuk persiapan akreditasi lebih matang, yuk segera pelajari dan pahami instrumen untuk mendapatkan status raihan akreditasi terbaik dengan SEVIMA Platform. Dengan sistem ini, SEVIMA berharap dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia. Segera hubungi kami untuk keterangan lebih lanjut melalui Kontak Kami.
Diposting Oleh:
Liza SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami