4 Hari Lagi - Sebelum Event Webinar Nasional: Bimbingan Teknis Strategi Sukses Menyelenggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Tahun Ajaran 2024/2025 Dimulai.

Selengkapnya
Kontak Kami

Berita • 03 May 2024

Strategi Kampus Lewat IKU, Tak Harus Nomor Satu untuk Jadi Satu-satunya

Erna SEVIMA

Pemerintah Indonesia, melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 210/M/2023, telah menetapkan delapan indikator kinerja utama (IKU) yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan dana. Indikator-indikator ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dan memastikan bahwa institusi tersebut mampu memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan sumber daya manusia nasional.

Dosen Universitas Trunojoyo Madura, Wahyudi Agustino, Ph.D, menekankan pentingnya perguruan tinggi untuk memiliki standar mutu yang excellence atau exceptional. Menurutnya, universitas besar seperti ITB, UI, dan UGM telah menetapkan standar yang tinggi, yang sering kali sulit diikuti oleh perguruan tinggi yang lebih kecil. Namun, ia mengajak untuk tidak kehilangan semangat dan mencari celah yang dapat dijadikan keunggulan kompetitif perguruan tinggi.

“Kalau bicara terkait excelannce tentu yang terpikirkan seperti ITB, UI, sedangkan perguruan tinggi kecil pasti tidak akan bisa mengejar,” kata Wahyudi saat Webinar Nasional SEVIMA bertajuk Strategi Sukses Meningkatkan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi yang dikutip Jumat (3/5/2024).

Salah satu pendekatan yang diusung oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM) adalah melalui spesialisasi di bidang yang sangat spesifik, yang tidak hanya unik tapi juga vital. Ia menyoroti keunikan program studi Informatika di kampusnya yang fokus pada aplikasi teknologi informasi dalam industri garam. Pendekatan ini tidak hanya membuat kampusnya berbeda dari institusi lain seperti ITS, ITB, atau UI, tetapi juga menempatkan mereka dalam posisi yang “exceptional”.

“Saya dari Universitas Trunojoyo Madura, saya kebetulan di Prodi Informatika. Kalau kami dibandingkan dengan ITS ya jelas bukan nomor satu, tapi kami satu-satunya kalau sudah berbicara tentang garam. ITS lewat, ITB lewat, atau bahkan UI lewat,” ucapnya yang juga menjabat sebagai Customer Success Manager di SEVIMA.

Kasus Universitas Trunojoyo Madura menunjukkan bahwa keunggulan dan reputasi perguruan tinggi tidak selalu harus bersandar pada perbandingan langsung dengan universitas besar yang telah memiliki nama. Dengan memanfaatkan kekhasan dan spesialisasi, sebuah perguruan tinggi dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan, yang pada akhirnya memenuhi salah satu dari indikator kinerja utama yaitu inovasi dan keunikan dalam pendidikan dan penelitian.

“Jadi Universitas Trunojoyo bukan nomor satu tapi kita satu-satunya tapi kita yang excellence dan exceptional kalau sudah berbicara tentang garam. Jadi seperti itu kira-kira konsep untuk menjadi sesuatu yang bereputasi,” tegasnya.

Pendekatan exceptional ini dapat menjadi strategi yang efektif bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk tidak hanya memenuhi standar kinerja yang ditetapkan oleh pemerintah tetapi juga untuk meningkatkan reputasi mereka di mata dunia akademis dan industri secara lebih luas. Ini adalah sebuah pelajaran bahwa inovasi dan kekhasan bisa menjadi kunci dalam kompetisi pendidikan tinggi, terutama di era globalisasi dan informasi yang sangat kompetitif saat ini.

Workshop Nasional SEVIMA

Workshop SEVIMA

Workshop SEVIMA

Melihat tantangan tersebut SEVIMA mengelar Workshop Nasional bertajuk Strategi Sukses Pemenuhan & Pelaporan Indikator Kinerja Utama (IKU-PTS). SEVIMA sebagai Perusahaan Education Technology yang telah 20 tahun menggelar seminar dan pelatihan bersama lebih dari 3.000 Kampus se-Indonesia, mengundang pimpinan perguruan tinggi yang ada di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk hadir dalam acara prestisius ini.

Acara akan dilaksanakan pada Selasa, 21 Mei 2024 di Universitas Ngurah Rai Bali. Dengan pembicara yang tentu berkompeten di bidangnya Direktur Jenderal Vokasi Kemendikbud Ristek (2020-2022) Wikan Sakarinto, Ph.D., Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng., serta CEO Sevima Sugianto Halim, S.T., M.M.T.

Detail informasi terkait pendaftaran Workshop dapat dilihat di https://sevima.com/workshopiku-bali/ atau menghubungi Konsultan SEVIMA di nomor: 08988-493-495.

Tags:

iku inikator kinerja utama Sevima sevima platform sevima training

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami

×