Liputan Media • 02 Jan 2025
Berita | Liputan Media • 30 Dec 2024
Strategi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Atasi Kesenjangan Talenta
Seprila Mayang SEVIMA
SEVIMA.COM – Minggu lalu, sebuah obrolan santai di kafe dengan teman lama membuka diskusi menarik tentang tantangan dunia rekrutmen. Sebagai HRD di salah satu perusahaan besar, ia berbagi cerita tentang kompleksitas mencari talenta yang tepat. Bukan hanya soal keterampilan teknis, ujarnya sambil mengaduk kopi yang mulai dingin, tapi juga bagaimana menemukan orang yang benar-benar cocok dengan budaya kerja perusahaan.
Kesulitannya ini mencerminkan realitas yang disampaikan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dalam publikasinya tentang Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja di Perusahaan Berdasarkan Kompetensi pada Sektor Teknologi Informatika & Komunikasi Tahun 2022-2025 menyebutkan bahwa Indonesia setidaknya membutuhkan 9 juta tenaga profesional di bidang digital pada 2030 mendatang.
Meskipun demikian, jumlah talenta yang ada saat ini masih jauh dari permintaan, baik dari kualitas maupun kuantitas. Kesenjangan antara ketersediaan supply dan demand inilah yang perlu diisi secara cepat. Perguruan tinggi sebagai salah satu pencetak talenta memiliki peran penting dalam menyiapkan lulusan yang terampil untuk memenuhi kebutuhan dunia industri yang terus berkembang.
Baca juga: Karirlink Jadi Jawaban Agar Mahasiswa Siap Terjun ke Dunia Usaha dan Industri (DUDI)
Menurut Lilla Rahmawati, S.Sos., M.M., Kepala UPT Career Center & Alumni Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri merupakan salah satu pendekatan efektif untuk mengatasi kesenjangan kebutuhan tenaga kerja di sektor teknologi.
“Pembentukan karakter lulusan agar sesuai dengan kebutuhan industri harus dimulai sejak masa perkuliahan. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri, melalui pembaruan kurikulum seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang bertujuan untuk mencetak lulusan yang memenuhi kriteria pasar kerja,” ungkap Lilla Rahmawati bersama Dimas Dwi Santoso, Vice President (VP) of Sales Feedloop Artificial Intelligence (AI) dalam Podcast Career Connect: Strategi Penyerapan Lulusan di Dunia Industri, yang berlangsung pada Rabu (11/12/2024).
7 Langkah Transformasi Pendidikan Tinggi di Era AI, Jembatani Kampus dan Industri untuk Lulusan Berkualitas
Dalam menghadapi revolusi teknologi, khususnya di era kecerdasan buatan (AI), perguruan tinggi perlu tidak hanya berkolaborasi dengan industri tetapi juga mengimplementasikan pendekatan yang lebih relevan dan adaptif.
Berikut beberapa langkah strategis yang dipaparkan oleh para pemateri dalam Podcast Career Connect: Strategi Penyerapan Lulusan di Dunia Industri. Langkah-langkah ini dirancang untuk membantu perguruan tinggi menjawab kebutuhan industri sekaligus mempersiapkan lulusan yang kompeten di bidang teknologi.
1.Melibatkan Dosen Praktisi dalam Perkuliahan
Diskusi dengan dosen praktisi mengajar sebagai ahli sangat penting untuk membentuk lulusan yang kompeten. Praktisi sudah terbiasa dengan standar yang dibutuhkan industri, maka akan sangat membantu para mahasiswa untuk menyiapkan diri.
Lilla menekankan bahwa keterlibatan dosen praktisi dalam perkuliahan penting untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di industri.
“Mahasiswa yang diajar oleh praktisi akan lebih siap menghadapi tuntutan industri, karena mereka dibekali pengetahuan dan keterampilan yang relevan kebutuhan industri IT saat ini,” jelas Lilla yang menjabat sebagai Kepala UPT Career Center & Alumni IIB Darmajaya.
2. Menyelesaikan Basic program secara akademik pada Semester 5
Untuk membuat perkuliahan lebih efektif, alangkah lebih baik jika mahasiswa sudah menyelesaikan basic program secara akademik pada semester 5. Pada akhir semesternya, mahasiswa tinggal melengkapi mata kuliah tambahan dan merambah pengalaman di dunia industri.
“Persiapan menuju dunia industri akan lebih matang jika menyelesaikan basic program secara akademik pada semester 5. Di akhir semesternya, mahasiswa tinggal mengasah skill-nya sesuai kebutuhan industri dan melengkapi mata kuliah tambahan saja,” ungkapnya.
3. Mengadakan Pelatihan dengan Program Bootcamp
Kolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk menyelenggarakan workshop atau bootcamp akan memberikan mahasiswa pengalaman langsung. Saat ini, program bootcamp di perguruan tinggi sangat terbatas. Sudah seharusnya mulai ada inisiatif dari perguruan tinggi untuk menambahkan kegiatan bootcamp diadakan oleh industri dan edukasi yang bergerak di bidang ini.
“Program bootcamp sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan industri. Implementasi yang tepat akan menghasilkan lulusan yang lebih kompeten sesuai bidangnya,” jelasnya.
4. Pembaruan Kurikulum berbasis Proyek
Pendekatan pembelajaran berbasis proyek ini menjadi komponen kunci dalam transformasi pendidikan tinggi di era AI seperti saat ini. Dimas Dwi Santoso, Vice President (VP) of Sales Feedloop Artificial Intelligence (AI) dan juga sebagai salah satu pemateri mengungkapkan bahwa kampus tidak hanya membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga mengasah kemampuan pemecahan masalah dan kolaborasi yang sangat dibutuhkan industri.
“In class project based dapat dijadikan senjata penting untuk menempa calon IT masa depan. Mereka tak hanya belajar menyelesaikan masalah kompleks, tapi juga meningkatkan kemampuan kolaborasi,” tandas Dhimas.
5. Menyiapkan Lulusan dengan Sertifikasi dan Training
Kurikulum yang ada di perguruan tinggi ini sangat penting untuk menyiapkan lulusan yang berkompetensi tinggi. Itu sebabnya, ada baiknya jika dosen mendorong mahasiswa memperoleh sertifikasi profesional sebelum lulus.
“Sertifikasi dan pelatihan menjadi nilai tambah yang signifikan untuk meningkatkan daya serap lulusan di industri,” jelas pria yang menjabat sebagai Vice President (VP) of Sales Feedloop Artificial Intelligence (AI).
6. Mengembangkan Kompetensi Baru di Bidang IT
Saat ini perkembangan AI semakin meluas. Tak heran kebutuhan akan kompetensi baru di bidang ini juga naik signifikan. Misalnya memasukan kompetensi prompting engineer untuk mengoptimalkan output dari sistem berbasis AI seperti ChatGPT.
“Mengembangkan kompetensi baru di perkuliahan bisa jadi opsi terbaik di perguruan tinggi. Misalnya dengan memasukan kompetensi prompting engineer. Kompetensi ini sedang dibutuhkan untuk implementasi AI atau Chat GPT yang banyak dibutuhkan saat ini,” imbuh Dhimas.
7. Menggunakan Teknologi untuk Mempermudah Kolaborasi
Kesenjangan antara perguruan tinggi dan industri kini dapat dijembatani melalui pemanfaatan teknologi digital. SEVIMA Karirlink hadir sebagai platform yang menghubungkan tiga elemen penting, yaitu industri, lulusan, dan perguruan tinggi dalam satu ekosistem digital yang terintegrasi.
“Karirlink SEVIMA diciptakan untuk mempercepat penyerapan lulusan dengan menghubungkan perguruan tinggi dan industri secara langsung. Platform ini juga memberikan peluang bagi lulusan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai dunia industri,” jelas Rendy Alfi, Product Manager SEVIMA Karirlink.
Baca juga: Kolaborasi Vokasi dan DUDI Lahirkan SDM Unggul
Platform yang dikembangkan oleh SEVIMA ini dilengkapi berbagai fitur inovatif, mulai dari sistem posting lowongan kerja hingga jaringan alumni kampus se-Indonesia. Melalui integrasi fitur tersebut, SEVIMA Karirlink memungkinkan terjadinya interaksi dinamis antara pencari kerja dan industri, sehingga dapat memaksimalkan tingkat penyerapan lulusan di dunia kerja.
Melalui ketujuh strategi tersebut, diharapkan dapat membantu perguruan tinggi dan industri untuk mengatasi kesenjangan talenta. Sehingga peran krusial perguruan tinggi memiliki dalam menjembatani kesenjangan antara kompetensi akademik dan kebutuhan industri bisa terpenuhi.
“Dengan menjembatani kesenjangan ini, lulusan tidak hanya memiliki keunggulan teknis tetapi juga pemahaman praktis yang sesuai dengan permintaan pasar,” tutup Dimas
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami