Dunia Kampus • 31 Oct 2024
SEVIMA.COM – Teaching Factory (TEFA) merupakan model pembelajaran untuk pendidikan Vokasi yang dirancang berdasarkan standar industri dan bisnis. Pelaksanaan TEFA ditujukan untuk mempersiapkan lulusan sekolah vokasi agar menjadi pekerja dan wirausaha.
Merujuk pada penelitian dari Universitas Negeri Padang pada 2023, bahwa saat ini lulusan vokasi pada sekolah kejuruan tidak terserap secara maksimal karena perbandingan lulusan dengan dunia kerja yang tidak sebanding.
Untuk itu, pendidikan vokasi perlu mempersiapkan skill yang memadai. TEFA menjadi salah satu model pembelajaran yang bisa membantu mahasiswa mendapatkan kompetensi yang sesuai.
Seperti apa metode pembelajaran TEFA untuk mempersiapkan lulusannya? Berikut pembahasan lengkapnya.
Apa itu Teaching Factory?
Dilansir dari laman TEFA Universitas Negeri Padang (https://tefa.unp.ac.id/) Teaching Factory (TEFA) adalah metode pembelajaran yang dirancang khusus sesuai dengan standar dan prosedur industri yang berlaku. Metode pembelajaran ini menekankan kolaborasi secara aktif agar mengasah mahasiswa lebih terampil dalam menghasilkan produk ataupun layanan.
Metode TEFA merupakan gabungan dari dua metode pembelajaran, yaitu CBT (Competency Based Training) dan PBT (Production Based Training). CBT merupakan proses pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang diperlukan oleh peserta didik, sementara PBT adalah proses pembelajaran keterampilan yang dilakukan berdasarkan prosedur dan standar kerja yang sesungguhnya.
Hadirnya TEFA bertujuan untuk untuk mengatasi kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diajarkan di pendidikan vokasi dan kebutuhan dunia industri. Pada penerapannya, TEFA berfokus pada pembelajaran praktis dalam konteks produksi dan bisnis, sesuai dengan tuntutan industri saat ini dan masa depan.
Baca juga: OBE Mempengaruhi Akreditasi PT, Bagaimana bisa?
Apa Manfaat dari TEFA?
Implementasi TEFA di pendidikan vokasi disusun dengan tujuan agar mahasiswa lebih dekat dengan dunia industri dan memiliki keterampilan berdasarkan standar kerja yang sesungguhnya. Hal ini tertuang dalam sesuai Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 2015 bahwa penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri berbasi kompetensi wajib dilengkapi dengan pabrik dalam sekolah, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dan Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Berikut adalah manfaat dari penerapan TEFA yang optimal:
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran agar sesuai dengan dunia kerja
Penerapan metode TEFA memungkinkan pembelajaran dilakukan sesuai dengan standar proses produksi yang berlaku di dunia kerja. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan memastikan bahwa siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri.
2. Meningkatkan soft & hard skill mahasiswa
Melalui TEFA, lulusan perguruan tinggi memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini dapat meningkatkan kompetensi mereka dan membuat mereka lebih siap untuk terjun ke dunia kerja setelah lulus.
3. Praktik langsung sesuai agar mendapatkan pengalaman secara langsung (real project)
Dengan menerapkan TEFA, sekolah memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemandiriannya dalam menyelenggarakan pendidikan vokasi. Mereka dapat mengintegrasikan praktik-praktik industri ke dalam kurikulum mereka, sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih relevan dengan tuntutan dunia kerja.
4. Peluang memperkuat dan menjaring berbagai mitra untuk bekerja sama
Teaching Factory memungkinkan terjalinnya kemitraan yang kuat antara perguruan tinggi dengan dunia kerja. Melalui kolaborasi dalam pembelajaran, perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk memastikan bahwa kurikulum dan pengalaman belajar siswa sesuai dengan kebutuhan industri.
Implementasi Teaching Factory (TEFA)
Dikutip dari laman berita Universitas Airlangga, ada beberapa hal yang menjadi dasar agar implementasi TEFA di pendidikan vokasi semakin optimal. Berikut penjelasannya.
- Dosen dan mahasiswa dapat berkolaborasi
Pada program TEFA ini dosen dan mahasiswa dapat berkolaborasi dalam mempersiapkan strategi dalam memecahkan problem yang tengah terjadi di masyarakat.
- Program TEFA sudah Terintegrasi dengan Project Based Learning (PjBL)
Program TEFA sudah terintegrasi dengan Project Based Learning (PjBL) dan kebijakan Kurikulum Merdeka untuk membentuk pendidikan terpusat. Proses implementasi TEFA difokuskan untuk memberikan mahasiswa pengalaman praktis terkait dengan dunia dan industri.
- Dosen Mendampingi Mahasiswa Praktek di Lapangan
Dosen mendampingi mahasiswa praktek langsung di lapangan. Di lapangan mahasiswa akan lebih tertantang untuk menjawab permasalahan yang telah terjadi. Kolaborasi langsung yang optimal antara dosen dan mahasiswa akan berdampak pada output skill mahasiswa yang semakin terampil.
Baca juga: Tahapan Implementasi OBE di Perguruan Tinggi
Penerapan pembelajaran Teaching Factory (TEFA) dengan SEVIMA Edlink
Perguruan tinggi kini dapat menerapkan TEFA melalui SEVIMA EdLink melalui Learning Management System (LMS). Berikut adalah penerapan TEFA melalui modul EdLink:
- Kemudahan untuk akses video pembelajaran dari praktisi berpengalaman
- Mempermudah kolaborasi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa
- Mendorong mahasiswa untuk melakukan pembelajaran mandiri sesuai dengan minat dan bakat karena LMS EdLink telah mengakomodir berbagai pembelajaran dari praktisi
- Waktu pembelajaran menjadi lebih efisien karena dapat diakses dimana saja
SEVIMA EdLink Permudah Implementasikan TEFA di Perguruan Tinggi
Saat ini SEVIMA Platform sudah mempunyai modul EdLink yaitu Learning Management system (LMS) yang dapat membantu proses pembelajaran di kampus jadi lebih efektif dan interaktif serta memudahkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung metode pembelajaran TEFA.
Dengan hadirnya modul ini, perguruan tinggi dapat lebih mudah untuk membantu mahasiswa mempelajari industri sesuai dengan minat masing-masing. Pembelajaran yang mudah dan dapat dilakukan di mana saja merupakan poin plus dari LMS EdLink yang memiliki materi pembelajaran dari praktisi berpengalaman.
Penerapan TEFA ini juga telah sesuai dengan kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang berfokus pada output mahasiswa. Maka untuk mendukung penerapan kurikulum ini, perguruan tinggi dapat menggunakan modul OBE yang menyesuaikan dengan standar industri.
Keuntungan implementasi TEFA dengan kurikulum OBE:
- Melatih mahasiswa untuk memiliki kompetensi dan keterampilan pada suatu bidang industri.
- Membentuk kompetensi manajemen diri, komunikasi, dan rasa percaya terhadap kemampuan.
- Memperluas pengetahuan dan kemampuan bersaing dalam skala global.
- Meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka memenuhi capain IKU poin 1 yakni lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak.
- Mengoptimalkan pelaksanaan kelas kolaboratif dan partisipatif sesuai untuk meningkatkan poin IKU 7
Tidak hanya mempermudah tenaga pendidikan, hadirnya modul EdLink dan OBE dapat membantu memfasilitasi agar penerapan TEFA hingga meningkatkan capaian IKU perguruan tinggi. Bagi Anda yang tertarik untuk implementasi kedua modul ini, yuk segera hubungi tim SEVIMA untuk diskusi lebih lanjut.
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami