SEVIMA.COM – Menjelang penutupan pelaporan PDDIKTI Feeder periode 2020-1 banyak hal yang harus diperhatikan. Ini dilakukan semata-mata agar pelaporan PDDIKTI Feeder di sebuah perguruan tinggi bisa sukses dan mencapai 100%.
Untuk membantu para operator di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, SEVIMA mengadakan Bimbingan Teknis yang membahas tentang persiapan penutupan pelaporan PDDIKTI Feeder periode ganjil pada Kamis (15/04/2021) kemarin. BIMTEK kali ini diikuti oleh 117 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada kesempatan ini mereka saling berdiskusi dan dibimbing langsung oleh tim ahli SEVIMA untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka temui selama melakukan persiapan pelaporan PDDIKTI.
Baca juga: 15 Pertanyaan Populer Seputar PDDikti Kemendikbud Beserta Solusinya
Nah, dalam proses pelaporan ini, para operator harus memperhatikan segala hal tentang data yang ada di checkpoint 1 ini. Adapun data tersebut antara lain:
Sementara itu, di dalam pelaporan ini para operator juga harus memperhatikan pada checkpoint 2. Yang mana pada lama ini terdapat data tentang status kegiatan belajar mengajar mahasiswa, seperti:
Banyak hal yang biasanya menjadi kendala dalam melakukan pelaporan PDDIKTI. Namun, kebanyak operator sering menemukan kendala sebagai berikut:
Baca juga: Perbedaan Tugas Admin Perguruan Tinggi dan Program Studi di PDDikti Kemendikbud
Pada kasus ini biasanya terjadi pada data mahasiswa yang aktif namun aktivitas kuliahnya belum terlaporkan. Nah, untuk mengantisipasinya, para operator bisa mencoba cara berikut ini:
Agar kendala tersebut bisa tertangani lebih dini, sebagai operator kampus, Anda lebih bisa mengantisipasinya dengan baik. Sehingga Anda bisa terhindar dari permasalahan yang ada. Sehingga, pelaporan PDDIKTI di kampus Anda bisa mendapatkan hasil maksimal.
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud