Dunia Kampus • 19 Dec 2024
Dunia Kampus • 17 Oct 2023
Apa Itu LMS (Learning Management System), Pengertian, Manfaat & Penerapannya
Fadhol SEVIMA
SEVIMA.COM – Akhir-akhir ini Bapak dan Ibu Dosen pasti sudah sering mendengar Istilah LMS kan? Apalagi sejak adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi COVID-19 ini. Lalu, apa sebenarnya itu LMS atau Learning Management System? Apa kelebihannya dan bagaimana penerapannya? Mari kita bahas lebih jauh di artikel ini.
Sebenarnya istilah LMS ini sudah lama ada, atau mungkin bapak-ibu dosen lebih sering mendengar istilah e-learning, yang sama-sama dirancang khusus untuk memudahkan para pengajar dan pelajar selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Karena masih banyak para Dosen yang belum mengetahui istilah Learning Management System (LMS) ini, mari kita bahas secara detail agar lebih faham dan mudah dalam menjalankannya. Baca LMS open source terbaik.
Baca juga: Apa Itu OBE, Penerapan dan Penilaiannya?
LMS Artinya Apa?
Apa yang dimaksud LMS? Learning Management System (LMS) sering juga disebut Learning Management Platform secara umum adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian materi pembelajaran.
Secara spesifik, Learning Management System merupakan program perangkat lunak berbasis web untuk manajemen, dokumentasi, pemantauan, pelaporan, administrasi dan distribusi konten pendidikan, program pelatihan, manual teknis, video instruksional atau bahan perpustakaan digital, dan proyek pembelajaran dan pengembangan.
Ide Learning Management System berasal dari e-learning. E-learning yang dikembangkan dari kebutuhan akan konten pendidikan dan alat pelatihan yang murah, mudah diakses, mudah digunakan, dinamis dan kolaboratif. Platform e-learning menyediakan infrastruktur – Internet – di mana pembelajaran terjadi melalui berbagai teknik partisipasi.
Learning Management System atau disebut juga LMS seperti yang juga dikenal, dapat dianggap sebagai jenis manajemen konten online atau platform pengiriman konten online. Ini digunakan untuk menyampaikan materi pelatihan dan pendidikan kepada tenaga kerja atau pengguna eksternal melalui Internet. Ini memberikan konten dalam format yang dapat diakses, diunduh, dan dikerjakan dari lokasi mana pun di mana koneksi Internet tersedia. Fleksibilitas dan penghematan biaya ini adalah dua elemen kunci dari LMS. Tetapi LMS ini juga berfungsi sebagai solusi perguruan tinggi yang kuat.
Baca juga: Panduan Memilih LMS untuk Perkuliahan Online di Perguruan Tinggi
Apa Saja Fungsi LMS?
Sistem LMS ini bisa membantu para pengajar atau dosen untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas perkuliahan mahasiswa, mengelola nilai, merekapitulasi absensi, menampilkan transkrip nilai, berdiskusi dan melakukan kuis.
Biasanya LMS ini bisa berbasis aplikasi dan platform web, sehingga memudahkan para dosen dalam merencanakan proses belajar online, LMS juga memudahkan mahasiswa untuk mengakses konten atau mater perkuliahan dari mana saja dan kapan saja.
Apa Kelebihan LMS?
Learning Management System mimiliki banyak manfaat atau kelebihan dalam proses pemebelajaran jarak jauh, berikut 10 manfaat atau kelebihan LMS:
1. Waktu pembelajaran jadi lebih efisien karena pembelajaran online dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
2. Biaya untuk menggunakan LMS lebih murah dibandingkan proses pembelajaran tatap muka.
3. Memudahkan aktivitas kuliah seperti Quiz, tugas, upload materi, interactive discussion.
4. Alternatif pembelajaran online selama pandemi COVID-19.
5. Mempermudah dosen untuk mengumpulkan dan menganalisis data hasil perkuliahan mahasiswa dengan waktu yang lebih singkat.
6. Mempermudah dosen untuk mencari dan mengatur materi kuliah untuk mahasiswa
7. Metode pembelajaran LMS yang menggunakan beberapa teknologi informasi berupa gambar, suara, animasi, video, dan teks membuat materi pembelajaran lebih mudah dipahami dan tidak membosankan.
8. Mendorong mahasiswa untuk melakukan pembelajaran mandiri.
9. Konten pembelajaran untuk mahasiswa dapat terdokumentasi dengan baik.
10. Memudahkan interaksi antara dosen dan mahasiswa dengan adanya fitur obrolan dan grup diskusi.
Baca juga: 5 Keuntungan Menggunakan LMS Berbasis Cloud
Apa Kekurangan LMS?
Media belajar online LMS ini juga memiliki kekurangan, antara lain:
1. Dibutuhkan koneksi internet yang stabil dan bagus untuk mengakses LMS. Jika tidak, proses pembelajaran melalui LMS pun akan terhambat.
2. Kurang bisa menerapkan interaksi secara real-time antara dosen dan mahasiswa. Misalnya, apabila ada mahasiswa yang bertanya kepada dosennya hari ini, sementara dosen tersebut baru online besok, maka jawaban dari dosen tersebut baru bisa diterima mahasiswa pada keesokan harinya.
3. Membutuhkan perangkat penunjang, seperti komputer, laptop, dan smartphone untuk bisa menggunakan LMS.
Contoh Learning Management System (LMS)
Penggunaan Learning Management System (LMS) menjadikan proses pembelajaran akan lebih menyenangkan. Untuk eberapa contoh LMS yang sering digunakan oleh perguruan tinggi dan bisa bapak ibu dosen gunakan ada: SEVIMA EdLink, Google Classroom, Moodle dan Schoology dsb.
Baca juga: Kesempatan Emas Memanfaatkan LMS untuk Perkuliahan di Tahun 2021
Apa Fitur-Fitur LMS yang Mendukung Proses Belajar Online?
Dalam platform atau aplikasi LMS biasanya memiliki beberapa fitur-fitur unggulan, antara lain:
1. Tampilan /User Interface (UI) yang Mudah Digunakan
Menyajikan antarmuka (interface) yang menarik bagi LMS sangat penting agar mudah diakses, dan mudah dipahami oleh para penggunanya. Pengguna LMS tidak akan merasa kebingungan saat menggunakannya. Bagi penyedia LMS, fitur antarmuka yang menarik juga dapat menambah estetika laman web LMS sehingga bisa menarik banyak calon pengguna baru.
2. Pendaftaran Bisa dengan Online
LMS menggunakan pendaftaran online, atau bisa di hubungkan dengan sistem informasi akademik kampus, Fitur pendaftaran merupakan fitur yang wajib dimiliki sebuah LMS. Melalui fitur ini mahasiswa dapat mendaftarkan dirinya secara online melalui laman LMS dan dapat melihat silabus yang sudah dipersiapkan dosen.
3. Kelas Daring (online)
Fungsi LMS untuk membantu pembelajaran daring, untuk itu LMS tentu memiliki fitur kelas daring. Apa yang dimaksud dengan kelas online, adalah kelas yang menyajikan proses belajar-mengajar tanpa mengharuskan kontak fisik.
Kelas online ini dapat menyajikan beragam materi pembelajaran digital, berupa video atau animasi pembelajaran, rekaman suara dosen mengenai materi pembelajaran, dan dokumen materi pembelajaran (artikel atau buku elektronik) untuk dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa.
Baca juga: LMS yang Cocok untuk Blended Learning di Perguruan Tinggi
4. Fitur Forum Diskusi dan Kelas
LMS juga harus menyediakan forum diskusi sehingga dapat mengubugkan antara mahasiswa dan dosen untuk berdiskusi membahas materi atau berbagi informasi, data, acara, survey, media dll menjadi lebih mudah. Forum dapat dibuat publik dan privat.
5. Fitur Video Conference
Fitur video conference untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara virtual, bisa dikatakan untuk pembelajar sinkronus. Dan Fitur Video conference bisa langsung digunakan untuk penyampaian materi secara langsung, dan berinteraksi antara mahasiswa dan dosen.
6. Kuis dan Ujian Online
LMS yang bagus juga menyediakan fitur kuis dan ujian online agar para dosen dapat melakukan evaluasi belajar untuk mahasiswanya. fitur ini harus mendukung kebutuhan Bapak dan Ibu dosen dalam membuat soal hingga melakukan pendistribusian soal ujian kepada para mahasiswa.
7. Laporan
Yang terakhir, LMS sudah selayaknya menyediakan fitur laporan yang dapat memudahkan dosen dalam melacak perkembangan mahasiswanya. Fitur ini berguna juga untuk mengecek absensi mahasiswa, intensitas para mahasiswa mengakses materi pembelajaran, monitoring pengerjaan tugas maha siswa, dan melakukan rekap jawaban kuis dan ujian mahasiswa.
Cara Kerja LMS untuk Perguruan Tinggi
Untuk mengelola sistem pembelajaran yang lebih baik, LMS bisa dikatakan sebagai salah satu gerbang untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, Anda harus mengetahui bagaimana cara kerja yang tepat untuk menerapkan LMS ini. Nah, berikut adalah cara kerja LMS untuk mendukung kegiatan pembelajaran di kampus Anda.
1. Distribusi materi dengan cepat
Sistem LMS ini dapat memberikan kemudahan kepada para pelajar dan pengajar untuk berinteraksi satu sama lain meskipun dari berbasis jarak jauh. Yang mana distribusi materi tersebut menggunakan teknologi internet yang mumpuni.
2. Dapat menyampaikan dan mengelola materi dengan baik
Penggunaan sistem website dan aplikasi, LMS ini bisa membantu Anda dalam merencanakan, mengelola, serta menyampaikan berbagai sistem pembelajaran dengan baik. Baik secara online maupun secara offline.
3. Cara pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
Kepraktisan dalam menggunakan LMS ini rupanya dapat memudahkan para pelajar dalam memahami proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien. Sehingga materi yang disediakan bisa didistribusikan dengan sangat baik.
4. Lebih memudahkan dalam berkomunikasi
Selama ini, komunikasi menjadi salah satu faktor utama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Untuk itu, adanya LMS ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu alat komunikasi jitu untuk mahasiswa dan dosen agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik.
5. Menyediakan fitur interaktif dalam pembelajaran
Dengan menggunakan LMS, bisa memudahkan para pengajar untuk menyediakan pembelajaran yang lebih menarik. Tentunya dengan fitur-fitur yang interaktif. Biasanya bisa dilakukan melalui diskusi, file sharing, dan forum yang disediakan.
6. Manajemen pengiriman dengan baik
Kemudahan yang diberikan ini bisa memudahkan para pengajar untuk melakukan pelacakan, pemeriksaan, perencanaan, serta perencanaan pembelajaran dengan baik.
7. Metode diskusi online dengan baik
LMS juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana diskusi yang baik. Dosen dan mahasiswa bisa melakukan interaksi menarik melalui video conference, diskusi online, bahkan fitur-fitur interaktif lainnya yang bisa diatur dengan sistem LMS.
8. Melacak berbagai informasi untuk meningkatkan kemajuan materi
Siapa bilang pembelajaran online tidak bisa dipantau? Dengan menggunakan LMS ini mahasiswa bisa dipantau dan dilacak oleh dosen. Dosen bisa memantau secara berkala kepada mahasiswa tentang pemahaman mereka terhadap materi yang sudah disampaikan. Dengan demikian, dosen bisa meningkatkan kemajuan dan kinerja pelajar dengan baik.
Implementasi Learning Management System (LMS) Guna Mendukung Akreditasi Perguruan Tinggi
Banyak perguruan tinggi sudah memiliki keunggulan-keunggulan dalam implementasi pembelajarannya namun tidak teridentifikasi atau tidak terlihat oleh asesor. Hal ini dapat disebabkan karena data pendukung belum dimiliki, alhasil kemungkinan besar tidak akan diakui.
Sayangnya, jika permasalahan ini terus menerus dapat berdampak pada akreditasi program studi dan perguruan tinggi. Untuk itu, perguruan tinggi harus memastikan data terkumpul dan sudah sesuai dengan indikator penilaian akreditasi tersebut.
Dengan adanya kebijakan yang didukung sistem yang baik dapat memaksimalkan data perguruan tinggi untuk meningkatkan akreditasi. Salah satu sistem tersebut adalah E-learning dan Learning Management System (LMS).
Aplikasi Learning Management System (LMS) adalah platform yang dapat membantu proses pembelajaran melalui penyebaran bahan ajar secara online. Banyak persepsi yang menyatakan bahwa LMS hanya digunakan untuk kelas daring, padahal lebih dari itu aplikasi ini berperan banyak pada akreditasi perguruan tinggi.
Baca juga: SEVIMA EdLink, Aplikasi LMS Terbaik Karya Anak Bangsa
Poin E-learning dan Learning Management System (LMS) pada Matriks Akreditasi
Seringkali muncul pertanyaan menarik, “LMS terdapat pada poin mana?”. Faktanya tidak ada poin penilaian khusus e-learning dan LMS, namun secara tersirat terdapat dalam poin evaluasi dan proses pembelajaran. Jika ditilik lebih lanjut pada matriks dapat mencangkup pembelajaran yang mengacu pada e-learning dan LMS dalam bentuk interaksi dosen dan mahasiswa, sumber belajar, capaian dan monitoring.
Mari kita coba kupas salah satu Matriks Penilaian Laporan Program Studi dan Evaluasi Diri dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA) untuk mengetahui pentingnya e-learning dan LMS. Contohnya, pada Elemen A.6.4.b.2) Pemenuhan Dokumen Rencana Pembelajaran Indikator A, untuk mendapatkan poin 4 RPS harus dapat diakses oleh mahasiswa secara konsisten. Tentu ini sangat berkebalikan dengan yang terjadi di perkuliahan, dosen hanya menunjukkan RPS pada masa awal perkuliahan.
Elemen A.6.4.b.2) Pemenuhan Dokumen Rencana Pembelajaran Indikator A
Poin selanjutnya adalah interaksi perkuliahan yang dilakukan secara online dan offline, ini sebuah keharusan bila ingin mendapatkan poin 4 pada Elemen A.6.4.b.3) Pelaksanaan Proses Belajar. Adapun turunan dari poin ini meliputi bahan ajar serta strategi belajar dan mengajar. Sehingga dapat diketahui seberapa jauh pemahaman mahasiswa atas bahan ajar yang telah disebarkan serta umpan balik yang diberikan.
A.6.4.b.3) Pelaksanaan Proses Belajar Indikator A
Lalu, Bagaimana Implementasi Learning Management System (LMS) Guna Mendukung Akreditasi?
1. Alat Rekam Aktivitas Pembelajaran
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahan ajar menjadi salah satu yang harus diperhatikan untuk meningkatkan akreditasi. Dengan adanya LMS dapat memberikan kemudahan bagi dosen dalam menyampaikan materi kepada mahasiswa. Sementara, bagi mahasiswa dapat mengakses materi dengan metode pembelajaran yang bervariasi.
Tidak melulu bentuk file dokumen atau presentasi, materi juga dapat diunggah melalui video, gambar dan lain sebagainya. Bahkan, aplikasi ini juga menyediakan fitur ujian dan kuis yang dapat dijawab langsung oleh mahasiswa.
Menariknya lagi, LMS dapat “merekam jejak” mahasiswa selama perkuliahan. Sehingga, dapat diketahui apakah mahasiswa sudah terlibat aktif dalam pembelajaran atau belum.
2. Fitur Interaksi Mahasiswa dan Dosen
Interaksi antara mahasiswa dan dosen sangat penting untuk menghasilkan perkuliahan yang efektif dan juga menjadi salah satu poin penilaian akreditasi. Dengan adanya interaksi, mahasiswa diberikan kesempatan oleh dosen untuk memberikan umpan balik baik terhadap pertanyaan, sehingga dapat terbangun komunikasi dua arah.
3. Memantau Progres Mahasiswa
Fitur di aplikasi LMS dapat membantu dosen untuk mengumpulkan data aktivitas mahasiswa, seperti kehadiran, melihat materi, mengerjakan kuis dan mengumpulkan tugas. Sehingga dari hasil data tersebut dapat dianalisis untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran sudah efektif atau belum. Jika pembelajaran belum efektif, dosen dapat mencari tahu kendala yang dihadapi mahasiswa secara cepat agar dapat diatasi.
4. Fasilitas Pembelajaran Jarak Jauh
Di Indonesia, sudah banyak perguruan tinggi yang telah membuka kelas pembelajaran jarak jauh. Selain untuk memenuhi kebutuhan kelas bagi mahasiswa yang ingin berkuliah namun tetap bisa bekerja, kelas ini juga memberikan kemudahan saat adanya perkuliahan asinkronous.
Pembelajaran asinkronous adalah pembelajaran yang terjadi secara tidak langsung karena dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Inilah yang menjadi kehandalan dari LMS yang dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mengakses materi dengan fleksibel.
Baca juga: SEVIMA EdLink, Aplikasi LMS Terbaik Karya Anak Bangsa
Nah, itulah pembahasan pengertian Learning Management System (LMS), Manfaat, fungsi, kekurangan dan contohnya. Selain menggunakan LMS untuk mempermudah proses perkuliahan, Bapak dan Ibu Dosen juga bisa merekomendasikan aplikasi belajar online kepada para mahasiswa.
LMS yang banyak direkomedasikan untuk perguruan tinggi di Indonesia adalah Aplikasi SEVIMA EdLink yang memang diperuntukkan untuk perkuliahan di Indonesia guna membantu pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik dan mudah dengan mengandalkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. edlink.id
Tags:
Mengenal SEVIMA
SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen sejak tahun 2004 dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui SEVIMA Platform, segera jadwalkan konsultasi di: Kontak Kami